Saturday, February 17, 2007

5 Kriteria Kader


1. Kader ‘Wajib’
Tipe kader wajib ini memilikii ciri : keberadaannya sangat disukai, dibutuhkan, harus ada sehingga ketiadaannya sangat dirasakan kehilangan.
Dia sangat disukai karena pribadinya sangat mengesankan, wajahnya selalu bersih, cerah dengan senyum tulus yang dapat membahagiakan siapapun yang berjumpa dengannya. tutur katanya yang sopan tak pernah melukai siapapun yang mendengarnya, bahkan pembicaraannya sangat bijak, menjadi penyejuk bagi hati yang gersang, penuntun yang bagi yang tersesat, perintahnya tak dirasakan sebagai suruhan, orang merasa terhormat dan bahagia untuk memenuhi harapannya tanpa rasa tertekan.
akhlaknya sangat mulia, membuat setiap orang merasakan bahagia dan senang dengan kehadirannya, dia sangat menghargai hak-hak dan pendapat orang lain, setiap orang akan merasa aman dan nyaman serta mendapat manfaat dengan keberadaannya.

2. Kader ‘Sunah’
Ciri dari kader tipe ini adalah kehadiran dan keberadaannya memang menyenangkan, tapi ketiadaannya tidak terasa kehilangan.
Kelompok ini hampir mirip dengan sebagian yang telah diuraikan, berprestasi, etos kerjanya baik, pribadinya menyenangkan hanya saja ketika tiada, lingkungannya tidak merasa kehilangan, kenangannya tidak begitu mendalam.
Andai saja kelompok kedua ini lebih berilmu dan bertekad mempersembahkan yang terbaik dari kehidupannya untuk Islam dengan tulus dan sungguh-sungguh, niscaya dia akan naik peringkatnya kegolongan yang lebih atas dan lebih utama.

3. Kader ‘Mubah’
Ciri khas kader ini adalah : ada dan tidak adanya sama saja.
Sungguh menyedihkan memang menjadi kader mubadzir seperti ini, kehadirannya tidak membawa arti apapun baik manfaat maupun mudharat, dan kehadirannya pun tak terasa kehilangan.
Kader tipe ini adalah orang yang tidak mempunyai motivasi, asal-asalan saja, asal kerja, asal ada, tidak memikirkan kualitas, prestasi, kemajuan perbaikan dan hal produktif lainnya. Sehingga kehidupannya pun tidak menarik, datar-datar saja.
Sungguh menyedihkan memang jika hidup yang sekali-kalinya ini bermakna. harus segera dipelajari latar belakang dan penyebabnya. andaikata bisa dimotivasi dengan kursus, pelatihan, rotasi kerja, mudah-mudahan bisa meningkat semangatnya.

4. Kader ‘Makruh’
Ciri dari kader ini adalah : adanya menimbulkan masalah dan tiadanya tidak menjadi masalah.
Bila dia ada dilingkungan dakwah akan mengganggu kinerja dan suasana walaupun tidak sampai menimbulkan kerugian besar, setidaknya membuat suasana tidak nyaman dan kenyamanan kerja serta kinerja yang baik dapat terwujud bila ia tidak ada.
Misalkan dari penampilan dan kebersihan badannya mengganggu, kalau bicara banyak kesia-siaan, kalau diberi tugas dan pekerjaan selain tidak tuntas, tidak memuaskan juga mengganggu kinerja kader lainnya.

5. Kader ‘Haram’
Ciri khas dari kader tipe ini adalah : kehadirannya sangat merugikan dan ketiadaannya sangat diharapkan karena menguntungkan.
kader tipe ini adalah manusia termalang dan terhina karena sangat dirindukan ‘ketiadaannya’. Tentu saja semua ini adalah karena buah perilakunya sendiri, tiada perbuatan yang tidak kembali kepada dirinya sendiri.
Akhlaknya sangat buruk bagai penyakit kronis yang bisa menjalar. Sering memfitnah, mengadu domba, suka membual, tidak amanah, serakah, tamak, sangat tidak disiplin, pekerjaannya tidak pernah jelas ujungnya, bukan menyelesaikan pekerjaan malah sebaliknya menjadi pembuat masalah (Trouble Maker) dan keberadaannya menjadi parasit bagi dakwah. Wallahu a’lamu bishshowab.(disadur dari Taushiyahnya Aa Gym dengan sedikit perubahan)

Thursday, February 15, 2007

Cinta dan Kupu-Kupu


Cinta itu seperti kupu-kupu, Tambah dikejar, tambah lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya. Cinta dapat membuatmu bahagia tapi sering juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu­-buru dan pilih yang terbaik.

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang "sempurna" bagi seseorang. Tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri.

Jangan pernah bilang "I love you" kalau kamu tidak perduli. Jangan pernah membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Jangan pernah menyentuh hidup seseorang kalau hal itu akan menghancurkan hatinya. Jangan pernah menatap matanya kalau semua yang kamu lakukan hanya berbohong.

Hal paling kejam yang seseorang lakukan kepada orang lain adalah membiarkannya jatuh cinta, sementara kamu tidak berniat untuk menangkapnya. ..

Cinta bukan "Ini salah kamu", tapi "Ma'afkan aku".
Bukan "Kamu dimana sih?", tapi "Aku disini".
Bukan "Gimana sih kamu?", tapi "Aku ngerti kok".
Bukan "Coba kamu gak kayak gini", tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

Kompatibilitas yang paling benar bukan diukur berdasarkan berapa lama kalian sudah bersama maupun berapa sering kalian bersama, tapi apakah selama kalian bersama, kalian selalu saling mengisi satu sama lain dan saling membuat hidup yang berkualitas. Kesedihan dan kerinduan hanya terasa selama yang kamu inginkan dan menyayat sedalam yang kamu ijinkan. Yang berat bukan bagaimana caranya menanggulangi kesedihan dan kerinduan itu, tapi bagaimana belajar darinya.

Caranya jatuh cinta : jatuh tapi jangan terhuyung- huyung, konsisten tapi jangan memaksa, berbagi dan jangan bersikap tidak adil, mengerti dan cobalah untuk tidak banyak menuntut, sedih tapi jangan pernah simpan kesedihan itu. Memang sakit melihat orang yang kamu cintai sedang berbahagia dengan orang lain tapi lebih sakit lagi kalau orang yang kamu cintai itu tidak berbahagia bersama kamu.

Cinta akan menyakitkan ketika kamu berpisah dengan seseorang, lebih menyakitkan apabila kamu dilupakan oleh kekasihMu, tapi cinta akan lebih menyakitkan lagi apabila seseorang yang kamu sayangi tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan.

Yang paling menyedihkan dalam hidup adalah menemukan seseorang dan jatuh cinta, hanya untuk menemukan bahwa dia bukan untuk kamu dan kamu sudah menghabiskan banyak waktu untuk orang yang tidak pernah menghargainya. Kalau dia tidak "worth it" sekarang, dia tidak akan pernah "worth it" setahun lagi ataupun 10 tahun lagi. Biarkan dia pergi...

Nah...cinta seperti apakah yang kita inginkan?
Cinta kita HANYA untuk Allah sajaaaaa.. oke.. oke.. Siapa yg mencinta Allah, Allah 1000 kali mencinta kita dan akan memberikan cinta yg baik untuk kita. Wallahu a'lam. (Dari seorang kawan)

Tuesday, February 13, 2007

Merekalah Cintaku

Oleh : M. Afzan
Matahari belum menjenguk pagi. Jalanan beraspal masih diisi oleh sepi. Udara dingin pun masih terasa menusuk nadi. Kampusku masih lengang, Pintu-pintu ruang UKM masih tertutup rapat. Meski Subuh telah berlalu meninggalkan fajar. Masjid kampus tak terdengar lagi dzikir, hanya sayup terdengar anak-anak masjid berbicara tentang keluarga senior mereka yang mengalami musibah semalam. Sedangkan sebagian yang lain kembali mulai menjemput mimpi.
Seperti biasa sepekan sekali di selasa pagi. Saya bertemu dengan adik-adik binaanku. Hampir empat bulan, pertemuanku dengan mereka dipindah dipagi hari. Belum pernah semuanya berkumpul memang. Tetapi mereka terlihat lebih menikmati pertemuan di waktu pagi. Air muka mereka terlihat lebih cerah dan segar. Hasil pertemuan pun lebih terlihat hasilnya.
Rasanya tidak terasa, dua tahun sudah berlalu. Sejak pertama kali mereka saya bina dalam pertemuan pekanan ini. Pertemuan yang ’terpaksa’ mereka ikuti karena mereka adalah anggota sekaligus pengurus organisasi dakwah kampus. Saya masih ingat bagaimana saat pertama kali mereka duduk melingkar di depanku. Wajah-wajah yang biasa saja. Tidak ada kesan istimewa. Tetapi mereka kini telah banyak berubah. Wajah-wajah mereka adalah kerinduanku. Duduk bersama mereka adalah tempatku untuk bercermin. Canda mereka adalah pengobat hatiku yang kadang resah. Karena kini mereka telah menjadi cinta tersendiri dibagian hatiku.
Kadang saya malu dengan mereka. Dalam pertemuan pekanan saya adalah pembina sekaligus guru untuk mereka. Tetapi sesungguhnya saya yang banyak belajar dengan keberadaan mereka. Pertemuan pekanan itu selalu mengajarkan sesuatu untukku. Tetapi karena ego saya sering tidak mengambil hikmah dari pertemuan itu. Ilmu yang terhampar sering terbuang dalam sia. Sehingga menguap bersama datangnya matahari pagi. Maafkan kakak kalian, hingga saat ini belum bisa menjadi teladan.
Menyesal. Pekan lalu saya tidak datang ke masjid kampus. Hujan dan kamar kebanjiran menjadi alasan. Pagi harinya saya harus membersihkan kamar sehingga saya kehilangan satu pertemuan dengan mereka. Saya merasa ada sesuatu yang hilang saat tidak ada pertemuan pekanan dengan mereka. Canda dan tawa mereka hanya rindu yang menjadi bayangan.
Pagi ini saya datang, dua orang telah menanti kedatanganku di masjid. Sementara yang lain mungkin masih berada ditempat lain atau diperjalanan. Pagi ini mendung datang di awal fajar. Awan hitam menyelimuti pagi. Hujan deras tiba-tiba mengguyur kota Serang. Sudah terbayang banjir pasti kembali menyerang. Ah, akankah kalian semua bisa datang?. Wallahu A’lam.

Cijawa, 13 Februari 2007