Monday, March 26, 2007

DOA SEORANG LELAKI UNTUK WANITA PUJAANNYA


Aku berdoa untuk seorang wanita , yang akan menjadi bagian dari hidupku

Seorang wanita yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang wanita yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau

seorang wanita yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.
Seorang wanita yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang wanita yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup,
sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang wanita yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.
Seorang wanita yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku

seorang wanita yang tidak hanya memujaku
tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
seorang wanita yang mencintaiku bukan karena lahiriahku tetapi karena hatiku.
Seorang wanita yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi

seorang wanita yang dapat membuatku merasa sebagai seorang laki-laki ketika di sebelahnya.
Seorang wanita yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
seorang wanita yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya

seorang wanita yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
seorang wanita yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.
Dan aku juga meminta
Buatlah aku menjadi seorang laki-laki yang dapat membuat seorang wanita itu bangga
berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu,
sehingga aku dapat mencintainya dengan cinta-Mu,
bukan mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat-Mu yang kuat sehingga kekuatanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku
Berikan aku tangan-Mu sehingga aku selalu berdoa untuknya.
Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat
banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja

Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan
"Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku
seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan. Amien.

MIMPI-MIMPI ITU

Oleh : M.Afzan
Membuat tulisan ini, adalah salah satu yang tersulit. Hampir dua pekan sejak aku diminta oleh salah satu pengurus LDK Ummul Fikroh. Awalnya aku mengira bahwa tulisan ini akan cepat selesai, karena saat itu aku sedang membuat sebuah tulisan tentang kesuksesan. Ternyata perkiraanku meleset, berhari-hari aku masih bingung hendak menulis tentang apa. Saat diminta membuat tulisan sebenarnya aku pun bertanya, jawabannya aku boleh menulis tentang apa saja, boleh tausiah atau motivasi.
Sejujurnya aku akan mengerutkan kening jika diminta membuat tulisan tausiah atau motivasi. Karena seharusnya akulah yang harus diberikan tausiah dan motivasi bukannya memberikan. Tetapi biarlah jika tulisan ini nantinya hanya menjadi ocehan kecil untuk orang-orang yang sedang beranjak besar. Atau sekedar coretan-coretan mimpi orang yang sudah tidak lagi disebut mahasiswa.
Aku teringat kembali tentang sebuah kisah dalam sirah yang hampir selalu aku ceritakan dalam pertemuan pekanan dengan para binaanku. Ya, tentang mimpi panjang umat Islam yang menjadi kenyataan setelah delapan abad lamanya berada dalam harap dan do’a panjang mereka. Mimpi tentang penaklukkan Konstantinopel. Mimpi yang diproklamirkan saat perang khandak atau perang ahzab.
Al-Bara bin Azib meriwayatkan, “Menjelang perang Khandaq, kami menggali parit dan menemukan beberapa batu besar yang tak dapat kami pecahkan dengan kampak. Lalu kami melaporkan itu kepada Rasulullah saw. Beliau lantas mengambil kampak dan mendekati batu besar itu, kemudian menyebut nama Allah lalu memukul dan memecahkannya.
Setelah itu beliau mengatakan, ’Allah Mahabesar, sungguh aku telah diberikan kunci-kunci gerbang negeri Syam. Demi Allah, aku melihat istana merahnya sekarang. ’kemudian beliau memukul dan memecahkan batu besar lagi untuk kedua kalinya, dan berkata ‘Allah Mahabesar, sungguh aku telah diberikan Parsi. Demi Allah, sungguh aku melihat istana putih Al-Madain sekarang. ’ Kemudian beliau menyebut nama Allah lalu memecahkan batu besar lainnya, dan berkata, Allah Mahabesar, sungguh aku telah diberikan kunci-kunci Yaman. Demi Allah, sungguh aku melihat gerbang Shan’a dari tempatku ini”.
Dalam hadits yang lain disebutkan, setelah kemenangan dalam perang Khandak, Rasulullah juga menjelaskan tentang penaklukkan konstantinopel tersebut. Rasulullah mengatakan bahwa Panglima yang memimpin peperangan tersebut adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang bertempur dibelakangnya adalah sebaik-baiknya pasukan. Dan tiba-tiba salah seorang sahabat yang mendengar kata-kata Rasulullah tersebut langsung berdiri dan meloncat ke atas kuda dan memacunya menuju ke arah Konstantinopel. Dalam perjalanannya, sahabat tersebut menjemput kesyahidannya, dan dia menjadi syuhada pertama dalam penaklukkan Konstantinopel. Selama waktu penantian penaklukkan Konstantinopel, banyak para syuhada yang meregang nyawa untuk membebaskan konstantinopel ke pangkuan Islam.
Penaklukkan Konstantinopel adalah mimpi Rasulullah yang terwariskan kepada ummatnya. Mimpi yang tidak lagi menjadi mimpi individu tetapi mimpi tersebut telah menjadi mimpi kolektif. Mimpi yang bukan hanya dimaknai hanya sebagai kabar dari Allah dan Rasul-Nya tetapi mimpi yang dimaknai sebagai kenyataan yang harus diupayakan. Dan akhirnya mereka semua berlomba untuk menjadi salah satu orang yang merealisasikannya.
Aku jadi teringat salah satu hadits Rasulullah yang lain. Hadits yang mengabarkan tentang lima tahapan kepemimpinan dunia. Yang pertama dunia akan dikuasai oleh kekuasaan nubuwwah, yang kedua dikuasai oleh kekhalifan Rasyidin, yang ketiga dikuasai raja-raja yang dzalim, yang keempat dikuasai oleh raja-raja yang otoriter sedangkan yang terakhir dunia akan dikuasai kembali oleh kekuasaan nubuwwah.
Menurut para ulama kontemporer, saat ini adalah masa yang keempat. Yakni masa dunia dikuasai oleh para pemimpin otoriter. Jika saat ini, kita juga sepakat bahwa kita sedang dipimpin oleh penguasa otoriter, maka sesungguhnya masa kepemimpinan Islam tinggal selangkah lagi. Cepat atau lambat masa itu akan datang juga. Tetapi apakah kita akan menunggu saja masa itu datang ataukah kita seperti para sahabat rasulullah yang berlomba-lomba untuk merealisasikan mimpi-mimpi tersebut.
Bagiku mimpi bukan hanya sebatas bunga tidur, mimpi adalah sebuah harapan. Harapan yang membuat kita saat ini masih hidup dan bertahan di jalan dakwah ini. Harapan bahwa suatu masa, Islam akan kembali tegak di muka bumi ini. Dan juga harapan bahwa aku adalah orang yang berusaha menjadi salah satu penegaknya. Seperti ucapan yang pernah aku dan para teman-teman lantangkan pada saat mengikuti daurah marhalah ula (DM-I) di dinginnya malam bukit Ciomas sana.
”Ya Allah, Apabila ada 10000 orang yang membela agama-Mu, jadikanlah salah satunya adalah aku. Apabila ada 1000 orang yang membela agama-Mu, jadikanlah salah satunya adalah aku. Apabila ada 100 orang yang membela agama-Mu, jadikanlah salah satunya adalah aku. Apabila ada 10 orang yang membela agama-Mu, jadikanlah salah satunya adalah aku. Dan apabila ada 1 orang yang membela agama-Mu, maka jadikan ia adalah aku.”
Dunia, dengan ataupun tanpa kita, sejatinya pasti akan kembali kepangkuan Islam. Tetapi alangkah ruginya jika kita tidak menjadi bagian apapun dari bangunan Islam yang akan kembali tegak. Para prajurit Islam yang syahid menuju penaklukkan konstantinopel sesungguhnya telah menjadi salah satu bagian bangunan yang mendukung terjadinya penaklukkan tersebut. Kematian mereka tidaklah sia-sia, karena kematian mereka telah tertebus dengan terkuasainya negeri tersebut.
Detik-detik kemenangan Islam tinggal selangkah lagi. Aku berharap, aku akan menjadi salah satu bagian kemenangan dan kejayaan tersebut. Aku juga berharap akan seperti orang yang dikatakan oleh seorang ulama, berjihadlah dipagi hari tanpa menunggu sore dan berjihadlah disore hari tanpa menunggu pagi. Aku ingin menjadi orang yang dikatakan Allah dalam surat Al-Fathir ayat 32 sebagai orang yang cepat merespon kebaikan. Tetapi aku tidak ingin menjadi orang yang dipertengahan dalam merespon kebaikan atau menjadi orang yang tidak mau merespon kebaikan. Karena hal tersebut pasti akan membuatku menjadi orang yang Dzalim.
Menuju kemenangan Islam, ada beberapa syarat yang harus dimilki oleh para penyerunya. Yang pertama, adalah keimanan yang kokoh. Keimanan yang akan mengajarkan rasa tawakkal dan keridhoan kepada kita sehingga kita mampu untuk terus bertahan menghadapi fitnah-fitnah dakwah. Yang kedua, Pemahaman yang luas. Seorang da’i membutuhkan pemehaman yang kuas untuk menyelesaikan permasalahan umat. Jika seorang da’i tidak mempunyai ilmu apapun lalu apa yang akan dia berikan kepada umat. Inagatlah kaidah Faaqidusy syai’ la Yu’tihi (Orang yang tidak puny apapun tidak akan bis amemberi). Ketiga, Kuatnya Hubungan dengan Allah. Semakin banyak aktifitas seorang da’i, seharusnya semakin kuat pula hubunganya dengan Allah. Karena aktifitas tersebut pasti akan menguras seluruh energinya dan saat-saat berkhalwat dengan Allah sajalah energi tersebut akan bisa dikembalikan. Sedangkan yang terakhir adalah amal yang berkesinambungan. Tentunya inilah yang paling penting dzlam amal adalah bahwa seorang da’i harus selalu mendawamkan (membiasakan) amalnya meskipun sedikit.
Saatnya bermimpi dengan harap. Mimpi tentang sebuah perjuangan tanpa henti. Mimpi tentang sebuah dunia yang mewangi kesturi. Mimpi yang akan membawa kita kepada surga dan akan mempertemukan kita dengan para kekasih-Nya. Life is to dream and dream is to life.

Cijawa, 26 Maret 2007
Menjelang Pagi