Friday, May 18, 2007

Surat Cinta Untuk Saudaraku

“Ukhuwah adalah degup penuh makna yang mengalir indah bersama aliran darah, berawankan ketsiqohan yang tiap tetesannya mampu menelusup jernih menembus karang prasangka dalam hati yang puncaknya berbuah keitstaran.”

Kepada Ikhwah Fillah yang kukasihi dan dikasihi Allah
Assalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh

Saudaraku…..ijinkan diri ini mambuka surat ini dengan permohonan maaf. Permohonan maaf kepada antum semua yang telah setia menemani berjuang di medan da’wah ini. Afwan pada ikhwah fillah semua atas semua kelalaian dan kesalahan yang ternyata telah mengurangi timbangan hak dalam menjalin ukhuwah dengan antum. Yang ternyata secara sadar telah mendzolimi antum, telah melukai antum, bahkan telah membuat antum menangis.

Saudaraku….
Marilah kita ingat sejenak. Ketika diri bersitegang dengan antum dalam majelis da’wah. Ketika diri acuh dalam pertemuan selintas. Ketika tanpa sadar keluar ucapan kasar dengan serapah. Ketika ada ganjalan yang menghujam kalbu. Ketika tiris dan hambar senyum terkembang. Ketika mengingkari antum dalam da’wah. Ketika secara sadar nilai maknawi telah ternodai.
Maafkanlah saudaramu ini. …. Ketika perasaan benar menguasai diri. Ketika merasakan kehadiran diri paling berarti. Ketika interaksi hanya sekedar basa-basi. Ketika diri merasa paling meramal. Ketika tangismu tak mampu kedekap. Ketika penderitaanmu hanya lewat sebagai berita.

Maafkan atas kesadaran yang terlambat. Menyadarai bahwa ada sebagian hak antum yang telah tersita. Maafkan atas kekerasan hati dan kelemahan jiwa karena kurangnya pengetahuan diri, karena keringnya ruhani, karena minimnya lapang dada. Maafkan atas ambisi yang besar dan perasaan mau menang sendiri. Maafkanlah atas empati yang tipis untuk mnegrti dan mengutamakan antum.

Ikhwatul iman….
Sekali lagi kesadaran ini baru kembali. Betapa akhuwah adalah pilar da’wah yang besar. Betapa ukhuwah adalah keutamaan. Batapa ukhuwah adalah warisan kemuliaan yang akan memuliakan siapa saja yang tergabung didalamnya. Betapa ukhuwah mampu meringankan beban kerja dan mampu menyemai makna dalam usia. Bahkan Rasulullah telah menetapkan ukhuwah sebagai salah satu manhaj da’wah.

Saudaraku…….
Sekali lagi kesadarn ini baru kembali. Antum adalah harta terbesar dalam hidup ini. Dengan senyum ikhlas antum, dengan kesabaran antum, dengan lapang dada antum, dengan semua perhatian antum, dengan jeweran-jeweran yang antum berikan saat diri ini mulai keluar dari haluan, bahkan dengan kemarahan dan sikap keras antum, semuanya adalah penguat tapak kaki dalam menempuh perjalanan da’wah yang penuh onak dan duri ini. Kini semua itu baru tersadari.

Saudaraku….
Hari ini tolong ingatkan diri ini akan pemahaman lama yang baru tersegarkan. Sesungguhnya sifat persaudaraan yang telah kita jalin, meletakkan kehormatan dan izzah seorang muslim sebagai kewajiban yang harus dipenuhi hak-haknya oleh saudaranya.

Maafkan diri ini yang telah menggugurkan kehormatan dan meluruhkan kemuliaan antum. Semoga rasa maaf antum mampu mengganti murka Allah. Menjadi air yang akan memadamkan gejolak api neraka, dan pelapang atas sempitnya hati yang merasa bersalah. Semoga rasa maaf antum menjadi penebus, prasyarat untuk menjadi pilihan Allah dalan jalan da’wah. Semoga dengan itu kemuliaan dan keutamaan senantiasa dianugerahkan Allah untuk kita semuanya.

Sekali lagi maafkan segala khilaf yang mewarnai setiap interaksi ukhuwah kita.Ya ikhwah….. da’wah yang kita bawa ini adalah da’wah yang tegak atas nama cinta. Da’wah yang tegak karena hati kita dihubungkan oleh cinta kepada Allah Rabbul ‘Alamiin. Da’wah yang ditegakkan dengan persaudaraan karena Allah, karena kita telah berjumpa dan berpisah karena Allah. Dan da’wah ini akan menjadi begitu kuat bila dipersatukan oleh aqidah yang dilekatkan dengan cinta.

Ya Allah…. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul untuk mencurahkan mahabbah hanya pada-Mu. Bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah di jalan-Mu, dan berjanji setia untuk membela syari’at-Mu, maka kuatkanlah ikatan pertaliannya, ya Allah…. Abadikanlah kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya, dan penuhilah dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah redup, lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman fan keindahan bertawakkal kepada-Mu, hidupkanlah dengan ma’rifah kepad-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong. Amiin.Ikhwah fillah…… ana uhibbukum fillah.

Wassalamu’alaikum Warohmatullah Wabarokatuh
(sumber : majalah Al-Izzah, edisinya lupa)